CeritaLucu Bos: Keluhan Gaji Karyawan. Karyawan: "Bos, saya kan sudah kerja di sini 3 tahun, tapi gajinya masih Rp 750.000." Karyawan: "Saya sudah kerja 365 hari disni bos atau 1 tahun."

Alkisah ada seorang penjaga kebun buah-buahan bernama Mubarok. Dia adalah orang jujur dan amanah. Sudah bertahun-tahun ia bekerja di kebun tersebut. Suatu hari majikannya, sang pemiliki kebun, datang mengunjungi kebunnya. Ia sedang mengalami masalah yang pelik dan sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. Putrinya yang sudah beranjak dewasa tumbuh menjadi se orang gadis yang cantik dan banyak pria yang ingin mempersuntingnya. Yang menjadi permasalahan baginya adalah semua laki-laki yang ingin mempersunting putrinya adalah kerabat dan teman dekatnya. Ia harus memilih salah satu dari mereka, tetapi ia khawatir jika menyinggung bagi kerabat yang tidak terpilih. Sambil beristirahat dan menenangkan pikiran, ia mencoba mencicipi hasil kebunnya. Dipanggillah Mubarok, penjaga kebun itu. “Hai Mubarok, kemarilah! Tolong ambilkan saya buah yang manis!” perintahnya. Dengan sigap Mubarok segera memetik buah-buahan yang diminta, kemudian diberikan kepada majikannya. Ketika buah tersebut dimakan sang majikan, ternyata rasanya masam sekali. Majikan Mubarok berkata, “Wahai Mubarok! Buah ini masam sekali! Berikan saya buah yang manis!” pinta sang majikan lagi. Untuk kedua kalinya, buah yang diberikan Mubarok masih terasa masam. Sang majikan terheran-heran, sudah sekian lama ia mempekerjakan Mubarok, tetapi mengapa si penjaga kebun ini tidak mampu membedakan antara buah masam dan manis? Ah, mungkin dia lupa, pikir sang majikan. Dimintanya Mubarok untuk memetikkan kembali buah yang manis. Hasilnya sama saja, buah ketiga masih terasa masam. Rasa penasaran timbul dari sang majikan. Dipanggillah Mubarok, “Bukankah kau sudah lama bekerja di sini? Mengapa kamu tidak tahu buah yang manis dan masam?” tanya sang majikan. Mubarok menjawab, “Maaf Tuan, saya tidak tahu bagaimana rasa buah-buahan yang tumbuh di kebun ini karena saya tidak pernah mencicipinya!” “Aneh, bukankah amat mudah bagimu untuk memetik buah-buahan di sini, mengapa tidak ada satu pun yang kaumakan?” tanya majikannya. “Saya tidak akan memakan sesuatu yang belum jelas kehalalannya bagiku. Buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak berhak untuk memakannya sebelum memperoleh izin dari pemiliknya,” jelas Mubarok. Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur dan tinggi kedudukannya di mata Allah SWT. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya. Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan teman-teman dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada Mubarok, “Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?” Mubarok menjawab, “Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan sebaik-baiknya umat adalah yang menikahkan karena agamanya.” Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar, mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia. Ia pulang dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya. “Menurutku Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita,” usulnya kepada sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya. Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah SWT dari dua insan yang taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia. Alkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat untuk pensiun dari profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri serta anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, ia sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya. Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya. “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja..”. Setelah sang mandor mendengar niat Tukang Kayu tersebut, ia merasa sedih. Karena sang mandor akan kehilangan salah satu Tukang Kayu terbaiknya, ahli bangunan handal yang dimiliki dalam timnya. Namun apalah daya, mandor tidak dapat memaksa untuk mengurungkan niat si Tukang Kayu untuk berhenti bekerja. Terlintas dalam fikiran sang mandor, untuk meminta permintaan terakhir sebelum dirinya pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk yang terakhir kalinya. Untuk sebuah proyek dimana sebelum Tukang Kayu tersebut berhenti bekerja. Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi permintaan mandornya meskipun ia merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera pensiun. Di balik pengerjaan proyek terakhirnya, ia berkata dalam hati bahwa dirinya tidak akan mengerjakannya dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan mengatakan pada Tukang Kayu pada hari pertama ketika proyeknya dikerjakan, “Seperti biasa, aku sangat percaya denganmu. Jadi, kerjakanlah dengan yang terbaik. Seperti saat-saat kemarin kau bekerja denganku. Bahkan, dalam proyek terakhir ini kamu bebas membangun dengan semua bahan-bahan yang terbaik yang ada”. Tukang Kayu itupun akhirnya memulai pekerjaan terakhirnya dengan malas-malasan. Bahkan dengan asal-asalan ia membuat rangka bangunan. Ia malas mencari, maka ia menggunakan bahan-bahan bangunan berkualitas rendah. Sangat disayangkan, karena ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya. Hari demi hari berlalu, dan akhirnya, rumah itupun selesai. Ditemani Tukang Kayu tersebut, sang mandor datang memeriksa. Ketika sang mandor memegang gagang daun pintu depan hendak membuka pintu, ia lalu berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu”. Betapa kagetnya si Tukang Kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Akibatnya, sekarang ia harus tinggal di sebuah rumah yang ia bangun dengan asal-asalan. ————————————————————————————————————————— Setiap kali kamu memukul palu, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan kejujuran. Dengan segenap hati dan bijaksana. Sebab dalam kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu. Dan masa depanmu, adalah keputusan yang kamu ambil saat ini. Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai. Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. Lanjutkan membaca Cerita Motivasi Kerja Kisah Si Penebang Pohon →

Kumpulan Cerita Lucu Penuh Motivasi. if.Blogger | 23.11.12. Cerita Lucu ini didekikasikan bagi anda yang sedang mencari hiburan dan di jamin bisa tertawa ngakak sampai sakit Perut. Hehe.. Bukan hanya sekedar lucu, tapi humornya selain kocak juga bermakna sangat dalam. Ada motivasi di dalamnya.

Cerita Motivasi Kerja – Saudaraku semua berikut ini 4 cerita tentang motivasi dalam kerja yang dapat menjadi ide yang menakjubkan bagi kita untuk meningkatkan prestasi dan karir kita semua yang membacanya, baik itu wirausaha, pengusaha ataupun karyawan. Semuanya cukup singkat untuk dibaca, dan ada yang lucu serta ada dari kisah kongkret dimana tokohnya merupakan seorang pekerja keras. Diambil dari pelbagai motivator familiar seperti Andrie Wongso ataupun mario teguh. Seperti kita tahu kadang saat kita bekerja, itu menjadi sebuah rutinitas yang membuat dongkol. Kadang berkeinginan kita keluar dari hal itu dan membentuk sesuatu yang baru walau adakalanya kita juga takut akan berubah. Semua cerita dibawah ini ada yang fiktif dan ada yang benar-benar kisah kongkret. Melainkan semuanya mengajari kita bagaimana semestinya manusia hidup, bagaimana dengan bekerja keras kita dapat menerima apa saja yang kita inginkan sehingga kita dapat disebut menjadi orang berhasil. Jalan untuk menuju ke sana memang tak gampang bahkan adakalanya terasa lebih susah daripada kecakapan yang kita miliki. Melainkan percayalah setiap kesusahan ada kesudahannya, dengan keberanian dan kerja keras kita dapat mengubahnya, kita dapat menerima apa saja yang bahkan mungkin bagi orang lain merupakan hal mustahil untuk merupakan kumpulan cerita motivasi yang pastinya sungguh-sungguh berkhasiat bagi para pekerja keras seperti pengusaha atau karyawan. Contoh Cerita Motivasi Kerja Kisah Si Penebang Pohon Contoh Cerita Motivasi Kerja – Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan keadaan kerja yang bakal diterima sungguh-sungguh baik, sehingga si calon penebang pohon itu bahkan bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang semestinya diselesaikan dengan sasaran waktu yang telah ditetapkan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, ia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Petang hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan lapang dada, “Hasil kerjamu sungguh luar lazim! Saya sungguh-sungguh terpukau dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. Amat bersemangat oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tapi ia cuma berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, ia bekerja lebih keras lagi, tapi kesudahannya tetap tak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, kian sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya saya telah kehilangan kecakapan dan kekuatanku, bagaimana saya dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk ia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tak paham apa yang telah terjadi. Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?” “Memacu kapak? Saya tak punya waktu untuk itu, saya sungguh-sungguh sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat energi”. Kata si penebang. “Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu dapat menebang pohon dengan hasil luar lazim. Hari-hari selanjutnya, dengan energi yang sama, mengaplikasikan kapak yang sama tapi tak diasah, kamu tahu sendiri, kesudahannya kian menurun. Maka, sesibuk apa saja, kamu semestinya menyempatkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan energi yang sama dan hasil yang optimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan langsung kembali bekerja!” instruksi sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak. Sama seperti si penebang pohon, kita bahkan setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas berkala . Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, merupakan istirahat sebentar mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kita mampu memegang irama kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru ! Cerita Pendek Motivasi Kerja Cerita Pendek Motivasi Kerja Kerja Merupakan Kehormatan Cerita Pendek Motivasi Kerja – Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di notebooknya, dikala itu seorang gadis kecil yang membawa sebagian tangkai bunga menghampirinya. ”Om beli bunga Om.” ”Tak Dik, saya tak butuh,” ujar eksekutif muda itu konsisten sibuk dengan notebooknya. ”Satu saja Om, kan bunganya dapat untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil. Separo kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kau.” Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu bahkan kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Sesudah menuntaskan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Dikala berjalan keluar dia bersua lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, kini beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara kesal dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. ”Ini uang 2000 rupiah buat kau. Om tak ingin bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kau,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, melainkan bukan untuk disimpan, melainkan dia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan melalui di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tak kau ambil, bahkan kau berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya telah berjanji dengan ibu saya bahwa saya wajib menjual bunga-bunga ini dan bukan menerima uang dari minta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tak punya uang kita tak bolah menjadi pengemis.” Pemuda itu tertegun, alangkah dia menerima pelajaran yang sangat berharga dari seorang buah hati kecil bahwa kerja ialah sebuah kehormatan, walaupun hasil tak seberapa melainkan keringat yang menetes dari hasil kerja keras ialah sebuah kebanggaan. Tak pemuda itu bahkan alhasil mengeluarkan dompetnya dan membeli seluruh bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, melainkan karena motivasi kerja dan keyakinan si buah hati kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu. Tak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih sekiranya itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apa saja peran dalam sebuah pekerjaan, sekiranya kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi skor kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, tiap-tiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang sesuai kita perjuangan. Baca Juga Contoh Resensi Buku Novel dan Cerpen Kisah Inspiratif Tentang Kehidupan Kisah Inspiratif Tentang Kehidupan Kerja Keras Tak Pernah Sia-Sia Coba Gooding Jr. diketahui sebagai aktor yang memiliki karakter kuat. Sejumlah filmnya laris di pasaran dan mendapat pelbagai penghargaan. Kecuali Jerry Maguire di mana dia bermain dengan Tom Cruise, Gooding juga main bagus dalam film A View Good Men film peraih 4 Oscar bersama Cruise, Demi Moore, dan Jack Nicholson, di As Good as It Gets 2 Oscar bersama Jack Nicholson, Men of Honor bersama Robert de Niro di mana dia dinominasikan meraih Oscar keduanya, dan sejumlah film lain. Gooding lahir di New York pada 2 Januari 1968. Keluarganya pindah ke Los Angeles dikala Gooding berusia empat tahun. Di kota ini grup band ayahnya meraih kesuksesan dengan single lagunya yang populer, Everybody Plays the Fool. Dikala sukses itu berujung buruk karena sang ayah meninggalkan mereka. Dengan orang tua tinggal separo, sekolah Gooding jadi semrawut. Tetapi berkali-kali pindah sekolah. break dance tertangkap pemandu bakat Hollywood yang kemudian mengajaknya main sebagai pembuka pertunjukan penyanyi Lionel Richie dan Paula Abdul pada tahun 1984. Berkat break dance juga dia tampil sebagai penari pada pembukaan Olimpiade Los Angeles 1984. Tak seni peran dia tekuni dengan bagus, selepas SMA dia bahkan berlatih beladiri Jepang. Dikala itu prospeknya di dunia akting belum dia temukan. Akibatnya usaha kerasnya alhasil membawa hasil. Pada tahun 1986 dia mendapat peran pertama di serial TV Hill Street Blues walaupun cuma dua episode. Sesudah itu dia berperan kecil dalam sebagian serial TV lain, termasuk salah satunya serial McGyver yang familiar itu. Tetapi mulai main di layar lebar tahun 1988 melalui film Coming to America. Tetapi berperan menjadi figuran seorang buah hati yang tengah dicukur. Lama kelamaan perannya makin besar hingga main cukup panjang di film Boyz n the Hood 1991. Saya ini masuk nominasi peraih Oscar untuk sutradara terbaik dan skenario terbaik dan Gooding ikut serta menjadi sorotan karena berperan bagus sebagai Tré Styles. mendapat pelbagai tawaran untuk main dengan sejumlah bintang film besar. Terbukti memang telah dia raih dikala ini. Akibatnya waktu krusialnya, menurut Gooding, dikala di SMA. Tetapi begitu serius belajar drama tak peduli apa halangannya. “Waktu terberat ialah dikala SMA, dikala itu saya tak punya pekerjaan dan selalu kesusahan. Sedangkan pergi untuk audisi bagus naik bis atau jalan kaki karena tak punya uang,” katanya. kerja keras tak pernah sia-sia. Cerita Inspirasi Hidup Cerita Inspirasi Hidup Sukses dengan Cuci Piring di AS Sekitar 6 tahun lalu, tepatnya tahun 2005, pria bernama Rudi Suparto ini terbang ke Amerika Serikat demi mencari uang lebih. Akibatnya ternyata, mantan sales manager ini tak dapat mendapat pekerjaan yang lebih bagus selain tukang cuci piring di sebuah kafe. Saya kehidupannya di Amerika Serikat terbilang tak mudah bagi pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini. Restoran tak, dia sebenarnya tak dapat berbahasa Inggris. Semua, cuma tukang cuci piringlah yang dapat dijadikan nafkah penghidupannya di tahun-tahun pertama di negeri Paman Sam ini. “Sedih sekali sebenarnya waktu itu. Sedangkan tak biasanya mengontrol sampah dan kotoran makanan,” kisah Rudi. Luar biasanya, situasi menyedihkan ini tak membikin Rudi pantang menyerah. Justru dia menghasilkan keadaannya itu sebagai bahan pelajaran sehingga pada alhasil dia mengenal cara memasak dan seluk beluk kafe. Ketekunan dan kegigihannya selama sebagian tahun hal yang demikian alhasil menghasilkan sebuah kafe kencang saji miliknya sendiri, yang diberikan nama Wok Express. Kecuali ini berlokasi di jalan utama kompleks kasino, Las Vegas, Amerika Serikat. Ibarat kacang yang tak lupa akan kulitnya, Rudi bahkan ikut serta menolong sesama imigran asal Indonesia. Umum karyawannya ialah orang Indonesia, dan cuma juru masaknya saja yang warga China. Tak telah memiliki kehidupan mapan di Amerika, Rudi konsisten berencana untuk menghabiskan masa tuanya di Indonesia. bagusnya supaya bahasa ibu mereka tak sirna. Pencapaian Rudi Suparto ini menandakan bahwa tiap-tiap keringat kerja keras di bidang apa bahkan sekiranya ditekuni dengan niat bagus dapat berbuahkan kesuksesan yang manis. Kecuali itu, apa yang dilakukan Rudi juga wajib diikuti. Sejauh apa bahkan kita melalang buana dan apalagi menuai keberhasilan di negeri orang, layaknya kita tak melupakan kampung halaman. Luar Tetapi! Baca Juga Contoh Cerpen Singkat Tentang Persehabatan Artikel Motivasi Hidup Artikel Motivasi Hidup 1. Tiap-tiap orang Mempunyai Kisah Hidup Seorang lelaki berusia 24 tahun sedang berada di kereta api bersama dengan ayahnya. Ia memperhatikan keluar melewati jendela kereta api dan berteriak, “Ayah, lihat pohon-pohon itu berjalan!” Ayahnya tersenyum, melainkan pasangan muda yang duduk di dekatnya, memperhatikan perilaku kekanak-kanakan lelaki yang berusia 24 tahun dengan kasihan. Tiba-tiba lelaki hal yang demikian kembali berseru … “Ayah, awan itu terlihat berlari mengejar kita!” Pasangan ini tak dapat menahan rasa risih mereka dan berkata terhadap orang tua lelaki hal yang demikian, “Mengapa anda tak membawa anak anda ke dokter ahli jiwa?” Orang tua itu tersenyum dan berkata… “Aku telah membawanya ke dokter, dan kami baru saja pulang dari Rumah Sakit. Kecil aku buta semenjak lahir, dia baru dapat menerima donor mata dan baru dapat memperhatikan hari ini”. Tiap-tiap orang di dunia ini memiliki sebuah cerita tersendiri. Jangan mengukur orang lain sebelum anda benar-benar mengetahui mereka. Karena kenyataannya yang terjadi mungkin dapat mengejutkan anda. 2. Lepaskan Situasi Kesibukan Anda Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Ia tak dapat menarik keledai hal yang demikian keluar, tak peduli seberapa keras dia mencobanya. Oleh sebab itu, dia menetapkan untuk mengubur keledainya hidup-hidup. Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Keledai yang merasa tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah di atas tanah hal yang demikian. Tanah selanjutnya ditimbun kembali ke dalam lubang. Keledai itu mengibaskan kembali tubuhnya dan menaiki tanah hal yang demikian. Semakin tanah ditimbun, semakin tinggi tanah hal yang demikian naik. Menjelang siang, keledai itu dapat keluar dari lubang, lalu merumput di padang rumput hijau. Setelah banyak mengibaskan’ keadaan sulit, Dan melangkah belajar dari kisah di atas, Suatu dikala sesudah terlepas dari keadaan sulit, anda akan mampu merumput di padang rumput hijau. Anda akan mampu meraih apa yang anda impikan. 3. The Elephant Rope Ketika seorang pria berjalan melewati sekumpulan gajah, dia tiba-tiba stop. Ia bingung dengan fakta bahwa makhluk-makhluk besar itu sedang diikat cuma dengan sebuah tali kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tak ada sangkar. Jelas sekali bahwa gajah dapat melepaskan diri dari ikatan mereka kapan saja. Tapi entah untuk beberapa alasan, mereka tak melakukannya. Ia memperhatikan seorang pelatih di dekatnya dan bertanya terhadap pelatih hal yang demikian. “Mengapa binatang-binatang itu cuma berdiri di sana dan tak berusaha untuk melarikan diri?” “Yah, dikala mereka masih benar-benar muda dan jauh lebih kecil, kami mengaplikasikan ukuran tali yang sama untuk mengikat mereka. Dan, pada usia hal yang demikian, tali itu telah cukup untuk menahan mereka. Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tak dapat melepaskan diri. Mereka percaya bahwa tali hal yang demikian masih dapat menahan mereka, sehingga mereka tak pernah mencoba untuk membebaskan diri. ” Itu penjelasan dari pelatih gajah hal yang demikian. Pria itu kagum. Hewan-binatang ini dapat saja tiap dikala membebaskan diri dari ikatan tali mereka. Tapi sebab mereka percaya bahwa mereka tak dapat, mereka terjebak tepat dimana mereka berada. Telur gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup tergantung pada suatu keyakinan bahwa kita tak dapat menjalankan sesuatu, cuma sebab kita gagal sekali sebelumnya? Kegagalan merupakan bagian dari pembelajaran. Kita tak boleh menyerah untuk berjuang di dalam hidup anda. 4. Kentang dan Biji Kopi Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mengeluh terhadap ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tak tahu bagaimana dia akan berhasil. Ia lelah berjuang dan berjuang sepanjang cuma salah satu dari masalahnya yang dapat dia selesaikan, kemudian keadaan sulit yang lainnya langsung menyusul untuk dapat dituntaskan. Ayahnya yang juga seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga panci hal yang demikian mulai mendidih, dia memasukkan beberapa kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua, dan beberapa biji kopi di panci ketiga. Kemudian dia duduk dan membolehkan ketiga panci hal yang demikian di atas kompor agar mendidih, tanpa menyuarakan sepatah kata apapun terhadap putrinya. Putrinya mengeluh dan tak sabar menunggu, bertanya-tanya apa yang telah ayahnya lakukan. Setelah dua puluh menit, dia mematikan kompor hal yang demikian. Ia mengambil kentang dari panci dan menempatkannya ke dalam mangkuk. Ia mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk. Kemudian dia menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir. Lalu dia beralih menatap putrinya dan bertanya, “Nak, apa yang kau lihat?” “Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru menjawabnya. “Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah. Putrinya menjalankan apa yang dipinta oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa kentang itu lembut. Kemudian sang ayah memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, dia menerima sebuah telur rebus. Bebauan, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi. Tapi kopi yang kaya membuatnya tersenyum. “Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya. Kemudian sang ayah membeberkan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah menghadapi kesusahan yang sama, merupakan air mendidih. Tapi, masing-masing memperlihatkan reaksi yang berbeda. Kentang itu kuat dan keras. Tapi dikala dimasukkan ke dalam air mendidih, ketang hal yang demikian menjadi lunak dan lemah. Ia yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam telur yang cair hingga dimasukkan ke dalam air mendidih. Tapi akibatnya bagian dalam telur menjadi keras. Tapi, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air mendidih, biji kopi merubah air dan menciptakan sesuatu yang baru. “Ketika termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah terhadap putrinya. “Ketika kesusahan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah kau merupakan sebuah kentang, telur, atau biji kopi?” Pesan Tapi Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Banyak hal-hal yang terjadi pada kita. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar penting merupakan apa yang terjadi di dalam diri kita. Jadi, manakah diri anda? Apakah anda merupakan sebuah kentang, telur, atau biji kopi? Baca Juga Cerita Cinta Romantis Bikin Baper 5. A Dish of Ice Cream Pada suatu hari, dikala semangkuk es krim sundae lebih murah, seorang anak berusia 10 tahun menjelang sebuah kedai kopi dan duduk di meja. Seorang pelayan menyimpan segelas air di depannya. “Berapa harga untuk semangkuk es krim sundae?” “50 sen,” jawab si pelayan. Kecil kecil itu menarik tangannya keluar dari saku dan menghitung sejumlah koin di dalamnya. “Berapa harga untuk semangkuk es krim plain?” Kecil itu bertanya lagi. Kecil orang kini menunggu untuk menerima meja dan pelayan mulai sedikit tak sabar. “35 sen..!” kata pelayan hal yang demikian dengan kasar. Kecil kecil hal yang demikian menghitung koin lagi, dan akibatnya mengatakan “Aku berkeinginan membeli semangkuk es krim plain,” katanya. Pelayan membawakan es krim pesanan anak hal yang demikian, meletakkan tagihan di atas meja dan berjalan pergi meninggalkan si anak. Setelah anak itu selesai memakan es krim, dia membayarnya di kasir dan pulang. Ketika si pelayan datang kembali untuk membersihkan meja, dia mulai mengelap meja dan kemudian menelan air liur sebab apa yang dia lihat. Di meja hal yang demikian, ditempatkan rapi di samping piring kosong, koin senilai 15 sen, tip untuk si pelayan dari anak yang tadi dia anggap menjengkelkan. Jadi hikmah yang dapat kita ambil dari cerita diatas merupakan Jangan menganggap remeh atau memperhatikan rendah orang lain, sebab dapat jadi orang hal yang demikian yang justru akan membantu anda dikala anda mengalami sebuah kesusahan. Semuanya cukup singkat untuk dibaca, dan ada yang lucu serta ada dari kisah kongkret dimana tokohnya yakni seorang pekerja keras. Diambil dari bermacam-macam motivator terkenal seperti Andrie Wongso maupun mario teguh. Seperti kita tahu kadang dikala kita bekerja, itu menjadi sebuah rutinitas yang menjengkelkan. Kadang berkeinginan kita keluar dari hal itu dan membentuk sesuatu yang baru walau sekali-sekali kita juga takut akan berubah. Segala cerita dibawah ini ada yang fiktif dan ada yang benar-benar kisah kongkret. Tapi semuanya mengajari kita bagaimana seharusnya manusia hidup, bagaimana dengan bekerja keras kita dapat mendapatkan apapun yang kita inginkan sehingga kita dapat disebut menjadi orang sukses. Jalan untuk menuju ke sana memang tidak gampang malahan sekali-sekali terasa lebih susah daripada kecakapan yang kita miliki. Tapi percayalah tiap-tiap kesulitan ada alhasil, dengan keberanian dan kerja keras kita dapat mengubahnya, kita dapat mendapatkan apapun yang malahan mungkin bagi orang lain yakni hal mustahil untuk yakni kumpulan cerita semangat yang pastinya sungguh-sungguh berkhasiat bagi para pekerja keras seperti pengusaha atau karyawan… Demikianlah beberapa informasi disertai contoh tentang cerita, artikel, kisah motivasi kerja dalam kehidupan. Memang dalam sebuah kehidupan kadang terjadi suatu musibah dan terkadang terjadi suatu keberuntungan, tergantung apakah kita mampu untuk menyikapinya dengan baik dan siap menerimanya, sekian terimakasish. Contoh Cerita Motivasi KerjaKisah Si Penebang PohonCerita Pendek Motivasi KerjaKerja Merupakan KehormatanKisah Inspiratif Tentang KehidupanKerja Keras Tak Pernah Sia-SiaCerita Inspirasi HidupSukses dengan Cuci Piring di ASArtikel Motivasi Hidup1. Tiap-tiap orang Mempunyai Kisah Hidup2. Lepaskan Situasi Kesibukan Anda3. The Elephant Rope4. Kentang dan Biji Kopi5. A Dish of Ice Cream

Menjadi"sama dan serupa" dengan remaja lain merupakan keinginan dari semua remaja. Saya ingat benar, bagaimana sebagai seorang remaja dalam tahun 1963 saya merasa harus memiliki sepasang sepatu sport mutakhir yang sedang "in". Persoalannya, bulan lalu saya baru saja membeli sepasang sepatu kulit.

A "Mengapa pegawai-pegawai bawahanmu masuk kerja makin hari kok makin dini?" B "Karena setiap hari aku hanya menyisahkan 25 tempat parkir untuk 30 pegawaiku."
Nah berikut ini merupakan cerita motivasi untuk penyemangat kerja yang bisa dijadikan inspirasi. 1. Cerita Motivasi Jangan Pernah Meremehkan Pekerjaan. Cerita motivasi untuk penyemangat kerja yang pertama adalah cerita yang berjudul 'Jangan Pernah Meremehkan Pekerjaan'. Di mana cerita ini bermula dengan dua orang pemuda yang mendapatkan pekerjaan.
Alkisah ada seorang penjaga kebun buah-buahan bernama Mubarok. Dia adalah orang jujur dan amanah. Sudah bertahun-tahun ia bekerja di kebun tersebut. Suatu hari majikannya, sang pemiliki kebun, datang mengunjungi kebunnya. Ia sedang mengalami masalah yang pelik dan sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. Putrinya yang sudah beranjak dewasa tumbuh menjadi se orang gadis yang cantik dan banyak pria yang ingin mempersuntingnya. Yang menjadi permasalahan baginya adalah semua laki-laki yang ingin mempersunting putrinya adalah kerabat dan teman dekatnya. Ia harus memilih salah satu dari mereka, tetapi ia khawatir jika menyinggung bagi kerabat yang tidak terpilih. Sambil beristirahat dan menenangkan pikiran, ia mencoba mencicipi hasil kebunnya. Dipanggillah Mubarok, penjaga kebun itu. “Hai Mubarok, kemarilah! Tolong ambilkan saya buah yang manis!” perintahnya. Dengan sigap Mubarok segera memetik buah-buahan yang diminta, kemudian diberikan kepada majikannya. Ketika buah tersebut dimakan sang majikan, ternyata rasanya masam sekali. Majikan Mubarok berkata, “Wahai Mubarok! Buah ini masam sekali! Berikan saya buah yang manis!” pinta sang majikan lagi. Untuk kedua kalinya, buah yang diberikan Mubarok masih terasa masam. Sang majikan terheran-heran, sudah sekian lama ia mempekerjakan Mubarok, tetapi mengapa si penjaga kebun ini tidak mampu membedakan antara buah masam dan manis? Ah, mungkin dia lupa, pikir sang majikan. Dimintanya Mubarok untuk memetikkan kembali buah yang manis. Hasilnya sama saja, buah ketiga masih terasa masam. Rasa penasaran timbul dari sang majikan. Dipanggillah Mubarok, “Bukankah kau sudah lama bekerja di sini? Mengapa kamu tidak tahu buah yang manis dan masam?” tanya sang majikan. Mubarok menjawab, “Maaf Tuan, saya tidak tahu bagaimana rasa buah-buahan yang tumbuh di kebun ini karena saya tidak pernah mencicipinya!” “Aneh, bukankah amat mudah bagimu untuk memetik buah-buahan di sini, mengapa tidak ada satu pun yang kaumakan?” tanya majikannya. “Saya tidak akan memakan sesuatu yang belum jelas kehalalannya bagiku. Buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak berhak untuk memakannya sebelum memperoleh izin dari pemiliknya,” jelas Mubarok. Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur dan tinggi kedudukannya di mata Allah SWT. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya. Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan teman-teman dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada Mubarok, “Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?” Mubarok menjawab, “Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan sebaik-baiknya umat adalah yang menikahkan karena agamanya.” Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar, mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia. Ia pulang dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya. “Menurutku Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita,” usulnya kepada sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya. Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah SWT dari dua insan yang taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia. Alkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat untuk pensiun dari profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri serta anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, ia sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya. Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya. “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja..”. Setelah sang mandor mendengar niat Tukang Kayu tersebut, ia merasa sedih. Karena sang mandor akan kehilangan salah satu Tukang Kayu terbaiknya, ahli bangunan handal yang dimiliki dalam timnya. Namun apalah daya, mandor tidak dapat memaksa untuk mengurungkan niat si Tukang Kayu untuk berhenti bekerja. Terlintas dalam fikiran sang mandor, untuk meminta permintaan terakhir sebelum dirinya pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk yang terakhir kalinya. Untuk sebuah proyek dimana sebelum Tukang Kayu tersebut berhenti bekerja. Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi permintaan mandornya meskipun ia merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera pensiun. Di balik pengerjaan proyek terakhirnya, ia berkata dalam hati bahwa dirinya tidak akan mengerjakannya dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan mengatakan pada Tukang Kayu pada hari pertama ketika proyeknya dikerjakan, “Seperti biasa, aku sangat percaya denganmu. Jadi, kerjakanlah dengan yang terbaik. Seperti saat-saat kemarin kau bekerja denganku. Bahkan, dalam proyek terakhir ini kamu bebas membangun dengan semua bahan-bahan yang terbaik yang ada”. Tukang Kayu itupun akhirnya memulai pekerjaan terakhirnya dengan malas-malasan. Bahkan dengan asal-asalan ia membuat rangka bangunan. Ia malas mencari, maka ia menggunakan bahan-bahan bangunan berkualitas rendah. Sangat disayangkan, karena ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya. Hari demi hari berlalu, dan akhirnya, rumah itupun selesai. Ditemani Tukang Kayu tersebut, sang mandor datang memeriksa. Ketika sang mandor memegang gagang daun pintu depan hendak membuka pintu, ia lalu berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu”. Betapa kagetnya si Tukang Kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Akibatnya, sekarang ia harus tinggal di sebuah rumah yang ia bangun dengan asal-asalan. ————————————————————————————————————————— Setiap kali kamu memukul palu, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan kejujuran. Dengan segenap hati dan bijaksana. Sebab dalam kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu. Dan masa depanmu, adalah keputusan yang kamu ambil saat ini. Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai. Suatu kali di siang yang terik, di saat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria tua. “Apa yang sedang kau kerjakan ?”, tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka. Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus. “Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa !!”. Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua, “Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?” Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh. Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. “Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak”, jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali. Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata. “Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !”, jelas pemuda itu dengan berapi-api. Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu. Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini. Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk “perjuangan”, merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur. Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe “pengekor” atau “me too” yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan. Sepertinya begini…kayanya begitu…kata motivator sih begono..tapi pastinya ? Don’t have idea ! Namun sisanya yaitu golongan terakhir, biasanya hanya segelintir orang- menemukan “visi” atau “jati diri” mereka di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga, namun adalah orang-orang yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya. Mau seberapa menyakitkan sebuah kejadian, jika kita mempunyai hati selapang lautan, ditumpahkan racun paling mematikan se-kontainer sekalipun, tetap akan larut, tidak terasa. Tetapi kalau hati itu sempit, satu tetes berbisa saja cukup untuk membuat hidup kita binasa’ sehari, seminggu, bahkan berbulan-bulan. Lanjutkan membaca Melapangkan Hati → Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. Lanjutkan membaca Cerita Motivasi Kerja Kisah Si Penebang Pohon →
Dipenghujung cerita, mereka akhirnya tidak lagi memusuhi si Valen. Mereka menyadari bahwa pendidikan itu jauh lebih penting daripada bergaya secara berlebihan. Dan yang lebih penting lagi, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Mereka pun menjadi sahabat dan melupakan sederet kesalahan yang mereka anggap sudah berlalu. 8.
Selain itu, melalui game-game yang dilakukan bersama rekan kerja juga dapat membuat motivasi karyawan meningkat dan menyegarkan pikiran. Sebab, bekerja setiap hari dengan rutinitas pekerjaan yang sama cenderung akan mengakibatkan karyawan bosan, stress, dan akibatnya produktivitas menurun. Qw0EBqS. 184 77 243 203 388 179 184 202 21

cerita motivasi kerja karyawan lucu